Minggu, 03 September 2017

Morfologi dan Nilai Normal Gelombang EKG

Pada bahasan tentang belajar EKG yang telah penulis posting beberapa hari lalu telah di bahas mengenai nilai-nilai normal gelombang EKG. Namun pada postingan kali ini saya akan jelaskan lebih rinci mengenai morfologi gelombang EKG.
Sebelum kita membahas tentang morfologi gelombang EKG, kita harus mengetahui terlebih dahulu bahwa rekaman EKG memiliki 5 macam gelombang (gelombang P, Q, R, S, dan Tidak), 5 interval (PR interval, QT interval, ST interval, PP interval, dan RR interval),2 segmen (PR segmen, dan ST segmen), dan 1 kompleks QRS.

belajar morfologi nilai normal gelombang ekg
Gambar: Gelombang EKG normal

Gelombang P
·         Merupakan defleksi positif pertama yang menggambarkan aktivitas listrik di atrium kanan dan kiri. Defleksi positif maupun negatif tergantung dari mana sumber facemakernya berasal.
·         Gelombang Pasang normalnya terlihat jelas di lead II dan defleksi negatif di lead aVR.
·         Gelombang P yang normal sumber pacemaker nya berasal dari SA node dan memiliki bentuk yang sama tiap beat nya baik tinggi, panjang dan internalnya.
·         Gelombang Pasang diukur dari awal naik gelombang dan akhir gelombang P.
·         Pada beat normal gelombang P selalu diikuti oleh kompleks QRS.
·         Tinggi gelombang P tidak lebih dari 2,5 mm, begitupun juga lebarnya tidak lebih dari 2,5 mm

Gelombang Q
·         Gelombang Q merupakan aktivitas listrik pada bagian septal ventrikel khususnya pada lead yang searah dengan axis jantung
·         Merupakan defleksi negatif pertama setelah gelombang P
·         Gelombang Q diukur kedalamnya,  normalnya tidak lebih dari 1/3 dari tinggi gelombang Radio dan lebarnya tidak melebihi 0,04 detik

Gelombang R
·         Merupakan gambaran depolarisasi kedua ventrikel khususnya pada lead yang searah dengan Axis jantung.
·         Merupakan refleksi positif pertama setelah gelombang Q.
·         Tinggi gelombang R ditentukan oleh ketebalan ventrikel.
·         Gelombang R diukur dari garis isoelektrik sampai ke puncak gelombang R
·         Gelombang R pada lead prekordial memiliki progresif voltase yang bertambah tinggi dari V1 sampai V6

Gelombang S
·         Gelombang S adalah gambaran aktivitas terakhir dari Basal kedua ventrikel.
·         Merupakan gelombang defleksi negatif kedua setelah gelombang R.
·         Diukur kedalamannya mulai dari garis isoelektrik.
·         Gelombang S pada lead prekordial mengalami penurunan progresif dari V1 sampai V6.

Gelombang T
·         Menggambar proses repolarisasi / relaksasi dari ventrikel.
·         Gelombang T adalah gelombang positif kedua setelah gelombang S, dan defleksinya searah dengan kompleks QRS.
·         Voltase gelombang T bisa kecil bahkan hanya datar jika voltase gelombang R kurang dari5 mm.
·         Tinggi gelombang T normalnya tidak lebih dari 5 mm pada lead bipolar dan tidak lebih dari 10 mm pada lead prekordial.

PR interval
·         PR interval merupakan waktu yang dibutuhkan sebelum dimulainya depolarisasi ventrikel.
·         PR interval diukur dari awal gelombang P sampai awal gelombang Q atau kompleks QRS.
·         PR interval normalnya adalah 3 – 5 mm atau 0,12-0,20 detik.

QT interval
·         QT interval adalah lamanya waktu yang diperlukan mulai dari proses depolarisasi sampai proses repolarisasi ventrikel.
·         Panjang QT interval diukur dari awal gelombang Q sampai akhir gelombang T.
·         QT interval normalnya 0,38-0,42 detik untuk laki-laki dan 0,36-0,44 detik untuk perempuan.

PP interval
·         PP interval normalnya akan selalu konsisten jika sumber facemakernya berasal dari SA node.

RR interval
·         RR interval diukur dari puncak gelombang R ke puncak gelombang R lainnya
·         Normalnya interval R ke R sama dan selalu konsisten.

PR segmen
·         PR segmen digambarkan dengan garis isoelektrik
·         Diukur dari akhir gelombang P sampai awal kompleks QRS

ST segmen
·         ST segmen adalah garis isoelektrik setelah gelombang S
·         ST segmen adalah salah satu yang digunakan untuk menentukan penyakit jantung koroner
·         ST segmen diukur dari titik J poin kelainan nya dapat berupa depresi (turun dari garis isoelektrik) maupun elevasi (naik dari garis isoelektrik)

belajar morfologi nilai normal gelombang ekg
 Gambar: ST depresi

belajar morfologi nilai normal gelombang ekg
Gambar: ST elevasi

Komplek QRS
·         Komplek QRS merupakan gambaran kelistrikan pada kedua ventrikel saat berkontraksi
·         Komplek QRS diukur dari awal gelombang Q sampai akhir gelombang S
·         Normalnya komplek QRS berdurasi kurang dari 0,12 detik

belajar morfologi nilai normal gelombang ekg
Gambar: macam-macam kompleks QRS

·          

Tidak ada komentar: