Pada bahasan tentang belajar EKG yang telah penulis posting
beberapa hari lalu telah di bahas mengenai nilai-nilai normal gelombang EKG. Namun
pada postingan kali ini saya akan jelaskan lebih rinci mengenai morfologi
gelombang EKG.
Sebelum kita membahas tentang morfologi gelombang EKG, kita
harus mengetahui terlebih dahulu bahwa rekaman EKG memiliki 5 macam gelombang (gelombang
P, Q, R, S, dan Tidak), 5 interval (PR interval, QT interval, ST interval, PP
interval, dan RR interval),2 segmen (PR segmen, dan ST segmen), dan 1 kompleks
QRS.
Gambar: Gelombang EKG normal
Gelombang P
·
Merupakan defleksi positif pertama yang
menggambarkan aktivitas listrik di atrium kanan dan kiri. Defleksi positif
maupun negatif tergantung dari mana sumber facemakernya berasal.
·
Gelombang Pasang normalnya terlihat jelas di
lead II dan defleksi negatif di lead aVR.
·
Gelombang P yang normal sumber pacemaker nya
berasal dari SA node dan memiliki bentuk yang sama tiap beat nya baik tinggi,
panjang dan internalnya.
·
Gelombang Pasang diukur dari awal naik gelombang
dan akhir gelombang P.
·
Pada beat normal gelombang P selalu diikuti oleh
kompleks QRS.
·
Tinggi gelombang P tidak lebih dari 2,5 mm,
begitupun juga lebarnya tidak lebih dari 2,5 mm
Gelombang Q
·
Gelombang Q merupakan aktivitas listrik pada
bagian septal ventrikel khususnya pada lead yang searah dengan axis jantung
·
Merupakan defleksi negatif pertama setelah
gelombang P
·
Gelombang Q diukur kedalamnya, normalnya tidak lebih dari 1/3 dari tinggi
gelombang Radio dan lebarnya tidak melebihi 0,04 detik
Gelombang R
·
Merupakan gambaran depolarisasi kedua ventrikel
khususnya pada lead yang searah dengan Axis jantung.
·
Merupakan refleksi positif pertama setelah
gelombang Q.
·
Tinggi gelombang R ditentukan oleh ketebalan ventrikel.
·
Gelombang R diukur dari garis isoelektrik sampai
ke puncak gelombang R
·
Gelombang R pada lead prekordial memiliki
progresif voltase yang bertambah tinggi dari V1 sampai V6
Gelombang S
·
Gelombang S adalah gambaran aktivitas terakhir
dari Basal kedua ventrikel.
·
Merupakan gelombang defleksi negatif kedua
setelah gelombang R.
·
Diukur kedalamannya mulai dari garis
isoelektrik.
·
Gelombang S pada lead prekordial mengalami
penurunan progresif dari V1 sampai V6.
Gelombang T
·
Menggambar proses repolarisasi / relaksasi dari
ventrikel.
·
Gelombang T adalah gelombang positif kedua
setelah gelombang S, dan defleksinya searah dengan kompleks QRS.
·
Voltase gelombang T bisa kecil bahkan hanya
datar jika voltase gelombang R kurang dari5 mm.
·
Tinggi gelombang T normalnya tidak lebih dari 5
mm pada lead bipolar dan tidak lebih dari 10 mm pada lead prekordial.
PR interval
·
PR interval merupakan waktu yang dibutuhkan
sebelum dimulainya depolarisasi ventrikel.
·
PR interval diukur dari awal gelombang P sampai
awal gelombang Q atau kompleks QRS.
·
PR interval normalnya adalah 3 – 5 mm atau 0,12-0,20
detik.
QT interval
·
QT interval adalah lamanya waktu yang diperlukan
mulai dari proses depolarisasi sampai proses repolarisasi ventrikel.
·
Panjang QT interval diukur dari awal gelombang Q
sampai akhir gelombang T.
·
QT interval normalnya 0,38-0,42 detik untuk
laki-laki dan 0,36-0,44 detik untuk perempuan.
PP interval
·
PP interval normalnya akan selalu konsisten jika
sumber facemakernya berasal dari SA node.
RR interval
·
RR interval diukur dari puncak gelombang R ke
puncak gelombang R lainnya
·
Normalnya interval R ke R sama dan selalu
konsisten.
PR segmen
·
PR segmen digambarkan dengan garis isoelektrik
·
Diukur dari akhir gelombang P sampai awal
kompleks QRS
ST segmen
·
ST segmen adalah garis isoelektrik setelah
gelombang S
·
ST segmen adalah salah satu yang digunakan untuk
menentukan penyakit jantung koroner
·
ST segmen diukur dari titik J poin kelainan nya
dapat berupa depresi (turun dari garis isoelektrik) maupun elevasi (naik dari
garis isoelektrik)
Gambar: ST depresi
Komplek QRS
·
Komplek QRS merupakan gambaran kelistrikan pada
kedua ventrikel saat berkontraksi
·
Komplek QRS diukur dari awal gelombang Q sampai
akhir gelombang S
·
Normalnya komplek QRS berdurasi kurang dari 0,12
detik
Gambar: macam-macam kompleks QRS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar